Minggu, 03 April 2016

gugus pelindung




GUGUS PELINDUNG

                        Gugus pelindung adalah gugus fungsi yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis.deproteksi adalah penghilangan atau reduksi gugus pelindung menjadi gugus fungsi awal yang dilindungi.

Pemilihan gugus pelindung:
1.mudah dimasukkan dan dihilangkan
2.tahan terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi
3.stabil dan hanya bereaksi dengan pereaksi khusus untuk mengembalikan gugus fungsi aslinya
4.gugus pelindung seharusnya tidak mengangu reaksi yang dilakukan sebelum dihapuskan.

Penghilangan gugus pelindung dapat terjadi:
1.solvolisis dasar(penguraian oleh pelarut contoh hidrolisis dan alkoholisis
2.hidrogenolisis
3.logam berat
4.ion fluorida
5.fotolitik
6.asam/basa
7.elektrolisis
8.substitusi nukleofilik
9.oksidasi

           
            Dalam sintesis masalah kemoselektivitas seringkali ditemukan. Misalkan, molekul yang akan direaksikan mengandung dua gugus fungsi yang reaktif padahal kita hanya menginginkan salah satu dari kedua gugus fungsi tersebut yang bereaksi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan gugus pelindung. Senyawa ketoester (1) mengandung dua gugus karbonil yang berbeda kereaktifannya. Gugus karbonil keton kereaktifannya lebih tinggi dibandingkan karbonil ester, karenanya jika senyawa tersebut direduksi akan menghasilkan alkohol (2) bukan alkohol (3). Untuk mereduksi ester menjadi alkohol, lazimnya digunakan LiAlH4 dan NaBH4 sebagai reduktor. Namun produk yang dihasilkan masih dominan kearah alkohol (2) karena faktor kereaktifan. Agar alkohol yang dihasilkan adalah alkohol (3), gugus karbonil keton harus dilindungi dulu (misalnya diubah menjadi asetal).





Sintesis :


Gugus pelindung yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  1. mudah dimasukkan dan mudah dihilangkan
  2. resisten terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi
  3. sedapat mungkin resisten terhadap berbagai macam varietas reagen.
Dalam sintesis (3), asetal mudah dibuat dan mudah dihilangkan, keduanya dengan hasil yang baik, tahan reagen seperti basa, nukleofil, dan agen pereduksi seperti LiAlH4. Pada tabel 5.1 ditampilkan beberapa macam gugus pelindung yang tersedia untuk semua gugus fungsional.

Tabel 5.1 Gugus-gugus pelindung
Gugus
Gugus pelindung (GP)
Penambahan
Penghilangan
Ketahanan GP
GP reaktif terhadap
Aldehid
Asetal




RCHO
RCH(OR’)2
R’OH, H+
H+/ H2O
Nukleofil, basa, reduktor
Elektrofil, oksidator
Keton
Asetal (ketal)




RCOR
R2C(OR’)2
R’OH, H+
H+/ H2O
Nukleofil, basa, reduktor
Elektrofil, oksidator
Asam
Ester




RCO2H
RCO2Me
CH2N2
H2/katalis Pd/C
Basa lemah, elektrofil
Basa kuat, nukleofil, reduktor

RCO2Et
EtOH/H+
OH-- /H2O
Basa lemah, elektrofil
Basa kuat, nukleofil, reduktor

RCO2CH2Ph
PhCH2OH/H+
H2/katalis,
atau HBr
Basa lemah, elektrofil
Basa kuat, nukleofil, reduktor

RCO2Bu-t
H+/t-BuOH
H+
Basa lemah, elektrofil
Basa kuat, nukleofil, reduktor

RCO2CH2CCl3
Cl3CCH2OH
Zn.MeOH
Basa lemah, elektrofil
Basa kuat, nukleofil, reduktor

RCO2 --
basa
asam
nukleofil
elektrofil
Alkohol
Eter




ROH
ROCH2Ph
PhCH2Br / basa
H2/katalis,
atau HBr
Basa/oksidasi, elektrofil
HX nukleofil

Asetal





THP
DHP
H+/ H2O
Basa
asam

MEM
ROCH2O(CH2)OMe
ZnBr2
Basa
asam

Ester





RCO2R’
R’COCl /piridin
NH3, MeOH
Basa/oksidasi, elektrofil
nukleofil
Fenol
eter




ArOH
ArOMe
Me2SO4
K2CO3
HI, HBr
atau BBr3
Basa, elektrofil lemah
Serangan elektrofil ke cincin

Asetal





ArOCH2OMe
MeOCH3Cl / basa
HOAc, H2O
Basa, elektrofil lemah
Serangan elektrofil ke cincin


Tabel 5.1  (lanjutan)
Gugus
Gugus pelindung (GP)
Penambahan
Penghilangan
Ketahanan GP
GP reaktif terhadap
Amina
Amida




RNH2
RNHCOR’
R’OCCl
OH-- /H2O
elektrofil


Uretan





RNHCO.OR’
R’OCOCl
H2 /katalis
atau HBr
elektrofil
Basa, nukleofil

RNHCOOBu-t
t-BuOCOCl
H+
elektrofil
Basa, nukleofil

flalimida
Anhidrida ftalat
NH2NH2
elektrofil
Basa, nukleofil
Tiol





RSH
AcSR
AcCl / basa
OH-- /H2O
elektrofil
oksidasi

            Senyawa karbonil dapat digunakan untuk melindungi diol, seperti pada salbutamol (4). Diskoneksi yang tepat dimulai dari ikatan C – Br, diikuti dengan proses IGF sehingga diperoleh asam salisilat sebagai material start. Reduksi asam salisilat akan menghasilkan diol (5), dan bila langsung dilanjutkan dengan brominasi, benzilalkohol akan teroksidasi kembali. Karenanya sebelum brominasi, diol dilindungi menjadi ketal dengan aseton dalam suasana asam.

Analisis :

Sintesis :

            Gugus pelindung untuk asam karboksilat adalah vital dalam sintesis peptida. Bahkan problemanya sangat jelas sekalipun hanya dipeptida. Dipeptida ester       Asp-Phe-OCH3 (6) merupakan agen pemanis, 150 kali lebih manis dari gula tebu. Hanya satu diskoneksi yang masuk akal karena kita tahu Asp dan Phe sudah tersedia untuk material start. Tetapi, masalah utamanya adalah bagaimana kita membuat kombinasi dipeptida seperti yang diinginkan dan menghilangkan peluang terbentuknya dimer Asp-Asp, Phe-Phe, dan produk yang salah Phe-Asp. Selain itu, juga perlu diingat bahwa Asp memiliki dua gugus karboksilat. Dalam hal ini penggunaan gugus pelindung adalah jawaban yang tepat.

Analisis :
Proteksi Asp
Proteksi Phe



Sintesis :



 



sumber: Andika.P.W.blogspot.com"sintesis organik:gugus pelindung"
             dokumen tips bab V gugus pelin




2 komentar:

  1. kenapa gugus pelindung amida tidak ada kereaktifannya terhadap basa, nukleofil dll?? mohon di jawab min. .

    BalasHapus
  2. Amida merupakan senyawa turunan asam karbosilat yang diperoleh dari penggantian –OH pada gugus –COOH oleh gugus –NH2. Amida adalah senyawa yang sangat tidak reaktif, karena protein terdiri dari asam amino yang dihubungkan oleh ikatan amida. Amida tidak bereaksi dengan ion halida, ion karboksilat, alkohol, atau air karena dalam setiap kasus, nukleofil yang masuk adalah basa lemah dari gugus pergi amida.
    Keberadaan gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat sangat menentukan kereaktifan dalam reaksinya, walaupun gugus karbonil tersebut tidak mengalami perubahan.
    b. Gugus asil ( R-C=O ) menyebabakan turunan asam karboksilat mudah mengalami substitusi nukleofilik. Dalam substitusi ini, atom/gugus yang berkaitan dengan gugus asil digantikan oleh gugus lain yang bersifat basa.
    c. Reaksi substitusi nukleofilik pada turunan asam karboksilat berlangsung lebih cepat dari pada reaksi substitusi nukleofilik pada rantai karbon jenuh (gugus alkil).alam reaksi tanpa katalis, amida tidak akan terprotonasi. Oleh karena itu, air, yang sangat miskin nukleofil, harus menyerang amida netral yang jauh lebih rentan terhadap nukleofilik daripada serangan dari amida terprotonasi. Selain itu, kelompok dari intermediat tetrahedral tidak terprotonasi dalam reaksi tanpa katalis. Oleh karena itu,-OH adalah gugus pergi dari tetrahedral menengah-karena– OH merupakan basa yang lemah dari–NH2.Ketika amida di hidrolisis dalam kondisi asam,proton asam dari karbonil oksigen,meningkatkan kerentanan karbon karbonil untuk menyerang nukleofilik apabila tidak menggunakan katalis asam kuat maka reaksi tidak dapat berlangsung karena tidak adanya protonasi.

    BalasHapus